SEJARAH DAN KOTA PENGHASIL GULA MERAH
SEJARAH
DAN KOTA PENGHASIL GULA MERAH - Gula merah telah
digunakan sebagai pemanis alami oleh masyarakat di Asia Selatan, Asia Tenggara,
dan Amerika Selatan selama berabad-abad. Meskipun tidak ada catatan tertulis
yang jelas tentang sejarah gula merah, namun para ahli sejarah percaya bahwa
gula merah telah digunakan sebagai bahan makanan dan obat-obatan sejak ribuan
tahun yang lalu.
Dalam catatan sejarah
tertua di Indonesia, yaitu Nagarakretagama yang ditulis pada tahun 1365, gula
merah disebutkan sebagai salah satu barang penting yang diperkenalkan di Jawa
pada masa itu. Gula merah dihasilkan dari pohon kelapa dan tebu yang tumbuh
subur di wilayah Asia Tenggara.
Selain itu, pada abad
ke-16, para penjelajah Eropa seperti Portugis, Belanda, dan Spanyol mulai
mengeksploitasi produksi gula di negara-negara Asia Tenggara, termasuk
Indonesia. Gula merah menjadi salah satu produk ekspor penting dan digunakan
sebagai bahan tambahan dalam pembuatan makanan dan minuman di Eropa.
Dalam perkembangannya,
produksi gula merah banyak dilakukan secara tradisional oleh masyarakat
pedesaan, khususnya di india, India, Thailand, Filipina, dan negara-negara Asia
Tenggara lainnya. Meskipun saat ini produksi gula merah sudah modern, namun banyak
masyarakat yang masih mempertahankan cara tradisional dalam mengolah gula
merah.
Gula merah diproduksi
di banyak kota di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Beberapa
kota di Indonesia yang dikenal sebagai penghasil gula merah antara lain:
1.
Jember: Jember merupakan kota penghasil
gula merah terbesar di Indonesia. Produksi gula merah di Jember dilakukan
secara tradisional dan modern.
2.
Yogyakarta: Yogyakarta merupakan kota
penghasil gula merah yang terkenal di Indonesia. Gula merah di Yogyakarta
diproduksi dari pohon aren.
3.
Pekalongan: Pekalongan juga dikenal
sebagai kota penghasil gula merah yang terkenal di Indonesia. Gula merah di
Pekalongan diproduksi dari pohon aren.
4.
Cirebon: Cirebon merupakan kota
penghasil gula merah yang terkenal di Jawa Barat. Gula merah di Cirebon
diproduksi dari pohon kelapa.
Selain di Indonesia,
beberapa kota penghasil gula merah di negara-negara Asia Tenggara antara lain:
1.
Bangkok, Thailand: Bangkok merupakan
kota penghasil gula merah yang terkenal di Thailand. Gula merah di Bangkok
diproduksi dari pohon kelapa.
2.
Chanthaburi, Thailand: Chanthaburi juga
dikenal sebagai kota penghasil gula merah di Thailand. Gula merah di
Chanthaburi diproduksi dari pohon kelapa.
3.
Negros, Filipina: Negros merupakan salah
satu pulau di Filipina yang terkenal sebagai penghasil gula merah. Produksi
gula merah di Negros dilakukan secara modern.
4.
Chiapas, Meksiko: Chiapas merupakan kota
penghasil gula merah yang terkenal di Meksiko. Gula merah di Chiapas diproduksi
dari tebu.
Sedangkan Banjarnegara
merupakan salah satu kota di Indonesia yang terkenal sebagai penghasil gula
merah. Gula merah di Banjarnegara diproduksi secara tradisional oleh masyarakat
pedesaan. Beberapa daerah di Banjarnegara yang dikenal sebagai penghasil gula
merah antara lain:
1.
Desa Karangjengkol: Desa Karangjengkol
merupakan salah satu daerah penghasil gula merah yang terkenal di Banjarnegara.
Di desa ini, produksi gula merah dilakukan secara tradisional menggunakan bahan
baku tebu dan pohon aren.
2.
Desa Sisalam: Desa Sisalam juga dikenal
sebagai daerah penghasil gula merah di Banjarnegara. Di desa ini, produksi gula
merah dilakukan secara tradisional menggunakan bahan baku tebu dan pohon aren.
3.
Desa Jatilawang: Desa Jatilawang juga
terkenal sebagai daerah penghasil gula merah di Banjarnegara. Di desa ini,
produksi gula merah dilakukan secara tradisional menggunakan bahan baku pohon
aren.
4.
Desa Banyuputih: Desa Banyuputih juga
merupakan daerah penghasil gula merah yang terkenal di Banjarnegara. Di desa
ini, produksi gula merah dilakukan secara tradisional menggunakan bahan baku
tebu dan pohon aren.
Selain keempat daerah
tersebut, masih banyak lagi daerah di Banjarnegara yang menghasilkan gula merah
secara tradisional. Produksi gula merah tradisional di Banjarnegara biasanya
dilakukan oleh masyarakat pedesaan sebagai sumber penghasilan tambahan.
Adapun beberapa
ciri-ciri gula merah asli:
1.
Warna: Gula merah asli memiliki warna
yang lebih gelap daripada gula merah palsu. Warna gula merah asli cenderung
cokelat tua atau hitam.
2.
Kepadatan: Gula merah asli lebih padat
dan keras dibandingkan dengan gula merah palsu. Ketika dipecahkan, gula merah
asli mengeluarkan suara yang keras dan renyah.
3.
Rasa: Gula merah asli memiliki rasa yang
lebih khas dan kuat dibandingkan dengan gula merah palsu. Rasa gula merah asli
cenderung manis dan legit.
4.
Bau: Gula merah asli memiliki aroma yang
khas dan kuat. Bau gula merah asli cenderung harum dan wangi.
5.
Kandungan: Gula merah asli tidak
mengandung bahan kimia atau pewarna buatan. Kandungan gula merah asli hanya
terdiri dari sukrosa, glukosa, fruktosa, dan mineral seperti kalsium, fosfor,
dan zat besi.
6.
Kualitas: Gula merah asli diproduksi
secara tradisional dan tidak melalui proses kimia atau industri. Kualitas gula
merah asli cenderung lebih baik dibandingkan dengan gula merah yang diproduksi
secara industri.
Namun, perlu diingat
bahwa beberapa ciri-ciri di atas mungkin tidak selalu menjadi patokan untuk
membedakan gula merah asli dan palsu. Oleh karena itu, sangat penting untuk
membeli gula merah dari sumber yang terpercaya dan melakukan pemeriksaan
kualitas secara teliti sebelum digunakan.
Jadi pilihlah gula
merah dengan kualitas terbaik untuk menjaga kesehatan diri dan juga untuk
menghasilkan makanan maupun minuman yang menggunakan bahan dari gula merah akan
menghasilkan makanan maupun minuman yang sehat. Bisa juga di pesan hubungi kami
https://wa.me/6285540325606
atau bisa cek di instagram @pusatgulamerahgledekan
Komentar
Posting Komentar